HUKUM BOM BUNUH DIRI

HUKUM BOM BUNUH DIRI

Oleh

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Adapun perbuatan sebahagian orang yang mengorbankan diri, dengan jalan membawa bom kemudian ia datang kepada non-Muslim lalu meledakkannya merupakan bentuk bunuh diri. Barangsiapa yang melakukan bunuh diri maka ia kekal di Neraka Jahannam selamanya seperti telah disebut oleh sebuah hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam[1], kerana orang tersebut melakukan bunuh diri bukan untuk kemaslahatan agama Islam. Sebab jika ia membunuh dirinya serta membunuh sepuluh, seratus atau dua ratus orang, hal itu tidak mendatangkan manfaat bagi Islam dan tidak ada orang yang mahu masuk Islam.

Contohnya apa yang diperbuat oleh orang-orang Yahudi terhadap orang-orang Palestin. Jika di antara penduduk Palestin, ada satu orang yang mengorbankan diri dan ia membunuh enam, atau tujuh orang, maka orang-orang Yahudi akan membalasnya dengan memakan korban enam puluh orang atau lebih. Hal tersebut tidaklah memberikan manfaat bagi kaum muslimin, dan tidak pula orang yang melakukannya.

[1] Hadits riwayat Al-Bukhari dalam kitab Ath-Thib bab : Larangan minum racun dan berobat dengannya serta perkara-perkara yang dikhawaatirkan timbul darinya, hadits no. 5778

Sumber: https://terorisjahat.wordpress.com/2017/01/03/hukum-bom-bunuh-diri/
Pesanan Ikhlas: Al-Haq Centre, Malaysia.

Comments

  1. Setiap manusia telah ditetapkan oleh Allah s.w.t samada jalan baik, buruk, bahagia mahupun hina, terpulang kepada mereka untuk menjalani kehidupan mereka menggunakan akal yang telah diberi Allah s.w.t.. Kehidupan Dunia hanya lah permulaan kepada kehidupan yang kekal abadi

    ReplyDelete

Post a Comment