TSUNAMI PALU


Kepala BMKG Dwi Korita Karmawati memastikan bawah benar terjadi tsunami, menghantam kawasan pantai Talise, Kota Palu dengan ketinggian hingga 1,5 meter akibat gempa berkekuatan 7,7 pada skala Richter yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, tetapi air sudah surut.
"Dari pemantauan di lapangan, benar terjadi tsunami, dan bahwa video yang beredar itu memang benar," kata Dwi Korita Karmawati dalam jumpa pers di kantor BMKG, Jumat malam (28/09).
"Tsunami mencapai ketinggian sekitar 1,5-6 meter, terjadi pada pukul 17:22. Setelah beberapa lama, air sudah surut," katanya.
Peringatan tsunami 'siakhiri' pada pukul 17:31, setengah jam sesudah peringatan dibrlakukan.
Di media sosial beredar video yang menunjukkan ombak besar menerjang pantai sekitar pesisir Palu. Video lain menunjukkan, air bah menerjang masuk pemukiman. Belum jelas apakah jatuh korban. Selain di Palu dan Donggala, tsunami juga melanda Mamuji di Sulawesi Barat.
Pengumuman bahwa terjadi tsunami akibat gempa di Donggala disampaikan beberapa jam setelah peringitan dini tsunami dicabut.
Dua gempa di Sulawesi Tengah dalam selang tiga jam sempat memicu peringatan tsunami yang kemudian dicabut dan gempa besar itu diikuti dengan gempa-gempa susulan. Sejauh ini seorang warga meninggal dunia dan 10 luka akibat peristiwa pada Jumat (28/09).
Gempa pertama terjadi di Donggala, sekitar pukul 14:00, sementara gempa berikutnya terjadi pada pukul 17:02. Di antara dua gempa besar, terjadi setidaknya tiga gempa kecil lain, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Peringatan dini tsunami segera aktif saat gempa di Palu terjadi, "namun sesudah setengah jam situasi kondusif, sehingga peringatan tsunami diakhiri," Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
-SUMBER: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-45680350

Comments