DENSUS 88 TANGKAP 5 SUSPEK TERORIS JEMAAH ISLAMIYAH (JI) INDONESIA
Jakarta, CNN Indonesia
-- Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap lima orang terduga teroris jaringan
Jamaah Islamiyah (JI). Mereka ditangkap di daerah Bekasi, Jawa Barat, dan
Ponorogo, Jawa Timur.
Kepala Biro Penerangan
Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal, Dedi Prasetyo mengatakan salah
satu teroris yang ditangkap berinisial PW dan merupakan pimpinan dari JI.
"Yang ditangkap
ini adalah pimpinan daripada JI setelah dia melakukan metamorfosa dari tahun
2007 sampai dengan sekarang, atau boleh dikatakan sebagai Amir dari JI,"
tutur Dedi di Mabes Polri, Senin (1/7).
PW alias Abang alias
Aji Pangestu alias Abu Askari alias Ahmad Arif alias Ahmad Fauzi Utomo. Densus
88 menangkap PW pada Sabtu (26/6) sekitar pukul 06.12 WIB di sebuah hotel di
Jalan Raya Kranggan Jatiraden, Bekasi, Jawa Barat.
Dedi mengatakan JI
secara organisasi sudah dinyatakan terlarang berdasarkan putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan. Setelahnya JI melakukan metamorfosa.
Dedi menambahkan, PW
sebagai amir JI memiliki rekam jejak 'mumpuni'. Pada tahun 2000 misalnya, dia
pernah terjun ke bidang intelijen serta mengikuti pelatihan militer di Moro dan
merupakan angkatan ketiga.
"Lalu dia aktif
di JI, dia juga lulusan S1 Teknik Sipil di universitas ternama di Jawa,"
ucap Dedi.
PW diketahui memiliki
kemampuan merakit bom, intelijen, serta kemampuan militer. Karena kemampuannya
itu, PW ditunjuk menjadi pimpinan JI.
Dedi menjelaskan PW
juga diketahui terlibat aktif dalam aksi terorisme di Indonesia. Antara lain
Bom Bali, rangkaian bom Natal, bom di depan Kedutaan Besar Australia, serta
terlibat dalam peristiwa Poso pada tahun 2005-2007. Untuk kelompok Poso, PW
diketahui juga membantu dukungan logistik dan operasional.
"PW memberi
masukan kepada jaringannya yang ada di Poso yang kini menjadi kelompok
Mujahidin Indonesia Timur (MIT), serta menyuplai senjata," tuturnya.
Selama memimpin JI, PW
merekrut orang-orang untuk mengikuti program pelatihan militer di Syria.
Setidaknya, ada enam kelompok yang diberangkatkan. Namun, untuk berapa jumlah
orang yang diberangkat masih didalami polisi.
"Kelompok yang
diberangkatkan itu kembali ke Indonesia pada Mei lalu dan mencoba menyusup ke
jaringan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, mereka sudah ditangkap," ujar
Dedi.
Tak cuma PW, lanjut
Dedi, Densus juga menangkap istrinya MY serta anak buahnya, BS.
BS berperan sebagai
penghubung amir dengan orang yang direkrut, termssuk orang-orang yang dikirimkan
ke Suriah. BS diketahui juga berperan sebagai sopir PW.
Densus 88 kemudian
juga menangkap seseorang berinisial A di Perumahan Griya Syariah, Blok G,
Kelurahan Kebalen, Bekasi, Minggu (30/6) sekitar pukul 11.45 WIB.
A merupakan salah satu
orang yang berhasil direkrut oleh PW. A juga merupakan orang kepercayaan PW
untuk menggerakkan anggota JI di Indonesia.
"BT sebagai
penasihat dan asisten dari PW, orang kepercayaannya juga untuk mengendalikan JI
di Jawa Timur," kata Dedi.
Lebih lanjut Dedi
menjelaskan keberadaan JI saat ini di Indonesia untuk membangun kekuatan guna
membangun khilafah. Namun, khilafah yang dibentuk oleh JI berbeda dengan ISIS.
"Beda khilafahnya
ISIS dengan JI. Kalau ISIS khilafahnya dia sudah terbukti berhasil beberapa
waktu di Suriah maupun di Indonesia, kalau JI ini membangun di Indonesia,"
tutur Dedi.
Sumber: CNN INDONESIA –
1 JULY 2019
"Bersama Menentang Ekstremis!"
IKUTI
KAMI 👇
https://facebook.com/alhaqcentre2020
https://twitter.com/alhaqcentre
https://instagram.com/alhaqcentre
Comments
Post a Comment