Sudah
menjadi adat, hidup bermasyarakat di setiap negara tidak akan lari dari sifat
tolong-menolong sesama manusia. Tidak kiralah kita berlainan bangsa, agama dan
suku kaum, pasti akan terbit dari dalam hati tentang perasaan tersebut. Apa
yang pasti, itu jugalah yang diperintahkan oleh Allah SWT dan dituntut oleh
junjungan besar kita, Rasulullah SAW demi untuk mewujudkan keamanan sesama
manusia.
Allah
SWT berfirman:
"Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa. Dan janganlah
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwa lah kamu
kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat." (QS al-Maidah:2)
Sikap
saling peduli dan tolong-menolong menjadi salah satu ciri khas dalam budaya
Islam. Amalan ini juga menjadi ikutan para penganut agama yang lain, sebagai
contoh sikap saling tolong-menolong yang ditunjukkan di sebuah kawasan
kejiranan ketika sesebuah keluarga ditimpa musibah. Maka, berduyun-duyun
kejiranan datang untuk membantu dan meringankan beban mereka.
Apabila
kita selalu menjadikan tolong-menolong sebagai satu amalan, ia menerbitkan rasa
bahagia dalam di dalam diri yang sukar digambarkan. Bukan itu sahaja, bahkan
Allah SWT juga memberi rahmat dalam kehidupan kita dengan cinta dan kasih
sayangNya kerana perilaku kita yang memberikan kebahagiaan buat orang lain.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa
menolong orang yang sangat memerlukan, maka Allah mencatatnya sebanyak 73
keampunan. Satu keampunan terdapat kebaikan semua masalahnya, yang 72 (menaikkan)
darjatnya pada Hari Kiamat” (HR Bukhari dan Baihaqi).
Islam
adalah agama yang mementingkan ikatan persaudaraan, oleh itu adalah menjadi
kewajipan dan tanggungjawab setiap Muslim membantu dan meringankan beban
apabila ada di antara insan yang ditimpa musibah serta kesulitan. Islam tidak
menentukan cara atau bentuk bantuan yang akan diberikan oleh seseorang kepada
orang lain, asalkan bantuan itu dapat memberi faedah seperti menumpangkan
kenderaan, memberi makanan, minuman dan lain-lain meliputi semua perkara yang
diperlukan oleh seseorang yang berada di dalam keadaan kesusahan. Orang yang
berbuat demikian, Allah SWT akan memperkenankan hajatnya.
Rasulullah
SAW bersabda:
"Barangsiapa
meringankan beban orang yang kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di
dunia dan di akhirat (HR Muslim).
Sumber: Jabatan Kemajuan
Islam Malaysia (JAKIM)
Comments
Post a Comment