Toleransi atau dalam bahasa lainnya disebut sebagai ‘Tasamuh’ adalah suatu istilah untuk menjelaskan tentang sikap saling menghormati, menghargai dan kerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeza baik secara budaya, bahasa, etnik, politik mahupun agama. Secara khususnya, toleransi yang ditawarkan oleh Islam lebih bersifat rasional, praktik dan mudah difahami.
Sikap bertoleransi ini adalah sikap terpuji yang menjadi ciri agama Islam itu sendiri seperti Rasulullah SAW bersabda:
"Agama manakah yang paling dicintai Allah?" Maka seterusnya beliau bersabda, "Al-Hanifiyyah As-Samhah (agama yang lurus iaitu Islam dan bertolerensi)."
Toleransi bertujuan membina kerukunan dan keharmonian hidup bermasyarakat dengan menanamkan sikap saling mencintai, saling menghormati dan menjauhi perselisihan. Malah ia menjadi syarat kesempurnaan iman seseorang.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak beriman (sempurna iman) seseorang itu sehingga dia kasih kepada saudaranya sebagaimana dia kasih kepada dirinya sendiri.” [HR al-Bukhari: 13]
Sikap toleransi yang tinggi adalah kekuatan sebenar untuk kehidupan yang harmoni terutama ketika negara sedang menghadapi pelbagai isu dan cabaran yang melibatkan kaum dan agama. Umat Islam semakin hari semakin banyak jumlahnya, namun keberadaan mereka semakin lemah di mata dunia. Hal ini terjadi disebabkan oleh sedikit perbezaan yang berlaku atau mungkin terjadinya sesuatu perselisihan, maka mereka dengan sewenang-wenangnya memutuskan silaturahim sesama Muslim.
Firman Allah SWT:
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS al-Fath: 29)
Oleh itu, adalah menjadi kewajipan kepada kita sebagai umat Islam untuk sentiasa mengamalkan sifat toleransi sesama Muslim kerana dengan sikap ini sahaja mampu menguatkan serta mengukuhkan kesejahteraan dan tali silaturahim umat Islam di muka bumi. Berpeganglah pada ajaran al-Quran dan As-Sunnah yang dibawa junjungan besar, Rasulullah SAW nescaya semua umat Islam di seluruh dunia hidup bersatu-padu dan rukun.
Sumber: Serambinews.com “Toleransi Sesama Muslim Memperkuat Umat” (17 Februari 2017)
Comments
Post a Comment