JAUHILAH SIFAT UJUB (KAGUM DENGAN DIRI SENDIRI) KERANA IA SIFAT TERCELA YANG MEMBINASAKAN


“Tulah kau, suruh belajar malas, sebab tu jadi kuli je. Tengok aku, rajin, pandai, sebab tu dapat jadi boss.”

Kita selalu mendengar perkataan itu bukan? Bukan sekadar bangga diri tentang kepandaian, malah ada yang terlalu bangga diri tentang kecantikan, kepakaran dan sebagainya. Bersifat ujub atau merasa kagum dengan diri sendiri adalah salah satu sifat terkeji dan tercela yang paling dibenci oleh Allah SWT. Firman Allah SWT:

“Maka janganlah kamu memuji-muji diri kamu (bahawa kamu suci bersih dari dosa). Dia lah sahaja yang lebih mengetahui akan orang-orang yang bertaqwa.” (QS al-Najm: 32)

Ujub juga ialah satu penyakit yang sukar diubati. Ujub ini menyebabkan seseorang itu memandang diri sendiri dengan pandangan kemuliaan dan kebesaran sebaliknya memandang orang lain dengan pandangan penghinaan. Sebagai seorang Muslim, kita haruslah selalu merasa rendah hati dan rendah diri di hadapan Allah SWT. Kelebihan yang kita miliki merupakan pemberian dari Allah SWT. Maka dari itu, hanya Allah SWT yang boleh membanggakan kelebihan-kelebihan tersebut karena Dia Maha Memiliki Segala Sesuatu.

Sifat Allah SWT sebagai Sang Maha Pemilik tercantum dalam Surat Al-Imran ayat 109 yang bermaksud:

"Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan."

Sifat ujub dapat mendatangkan mudharat dan bahaya. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW selalu berpesan kepada umatnya agar selalu bersikap baik dan rendah hati terhadap siapa pun. Sabda Rasulullah SAW:

“Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub (takjub pada diri sendiri).” (HR al-Bazzar dan al-Baihaqi).

Justeru, umat Islam dinasihatkan agar menjauhkan diri daripada bersifat sedemikian kerana sifat itu sangat bertentangan dengan sifat mahmudah (sifat terpuji) umat Islam yang beriman dan bertakwa. Sentiasalah merendah diri. Ibarat pepatah “ikut resmi padi, makin berisi makin tunduk”.

Sumber: Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan.

Comments